Ditangkap, Kapal Angkut BBM Ilegal Asal Malaysia
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kapal MT Polai berbendera
Bassterre kedapatan membawa 375 ton bahan bakar minyak ilegal. Kapal patroli
TNI Angkatan Laut saat ini menahan kapal dan anak buah kapal itu.
"Dokumen kapal sudah ditahan dan warga Malaysia yang masuk Indonesia tanpa izin pun sudah ditahan di Markas Angkatan Laut Tanjung Sengkuang, Batam," kata Komandan Pangkalan Angkatan Laut Batam Kolonel Laut (P) Purwanto kepada Tempo kemarin.
Kasus ini berawal ketika kapal itu melintas di perairan Batam pekan lalu. Seorang anak buah kapal bernama Sunawar, yang berkewarganegaraan Burma, mengatakan kapal tersebut bertolak dari Tanjung Pelepas, Malaysia, menuju Batam. Namun, kapal itu kandas tak jauh dari Pelabuhan Batu Ampar, Batam.
Menurut Sunawar, rencananya BBM tersebut akan dijual ke sejumlah industri galangan kapal di Batam. Tapi, belum sampai ke tujuan, kapal kandas dan kemudian kapal patroli TNI Angkatan Laut memeriksa kapal itu.
Purwanto menjelaskan, anak buah kapal, dokumen, dan kapal ditahan sebagai barang bukti di persidangan nantinya. Dari hasil penyelidikan terhadap anak buah kapal, diperoleh nama Bernard sebagai pemilik kapal dan BBM. Bernard warga negara Malaysia. Namun, sampai kemarin pemilik kapal tersebut belum menunjukkan batang hidungnya kepada aparat penegak hukum di Batam.
"Bernard adalah pemain lama soal BBM," ucap Purwanto. Karena itu, pihaknya akan terus mengembangkan penyelidikan hingga pemilik kapal dan pemilik BBM tersebut memberikan keterangan di hadapan petugas keamanan.
Dia mencurigai keterangan dari anak buah kapal soal asal-usul BBM itu. Justru ada dugaan mereka mengisi BBM di Batam dan akan dibawa ke Malaysia untuk dijual ke sejumlah kapal yang tengah lego jangkar di sana. "Jadi perlu penyelidikan terus."
Selain menangkap kapal tersebut, kapal patroli TNI Angkatan Laut menangkap speedboat milik warga negara Malaysia yang memasuki wilayah perairan Indonesia tanpa izin.
"Dokumen kapal sudah ditahan dan warga Malaysia yang masuk Indonesia tanpa izin pun sudah ditahan di Markas Angkatan Laut Tanjung Sengkuang, Batam," kata Komandan Pangkalan Angkatan Laut Batam Kolonel Laut (P) Purwanto kepada Tempo kemarin.
Kasus ini berawal ketika kapal itu melintas di perairan Batam pekan lalu. Seorang anak buah kapal bernama Sunawar, yang berkewarganegaraan Burma, mengatakan kapal tersebut bertolak dari Tanjung Pelepas, Malaysia, menuju Batam. Namun, kapal itu kandas tak jauh dari Pelabuhan Batu Ampar, Batam.
Menurut Sunawar, rencananya BBM tersebut akan dijual ke sejumlah industri galangan kapal di Batam. Tapi, belum sampai ke tujuan, kapal kandas dan kemudian kapal patroli TNI Angkatan Laut memeriksa kapal itu.
Purwanto menjelaskan, anak buah kapal, dokumen, dan kapal ditahan sebagai barang bukti di persidangan nantinya. Dari hasil penyelidikan terhadap anak buah kapal, diperoleh nama Bernard sebagai pemilik kapal dan BBM. Bernard warga negara Malaysia. Namun, sampai kemarin pemilik kapal tersebut belum menunjukkan batang hidungnya kepada aparat penegak hukum di Batam.
"Bernard adalah pemain lama soal BBM," ucap Purwanto. Karena itu, pihaknya akan terus mengembangkan penyelidikan hingga pemilik kapal dan pemilik BBM tersebut memberikan keterangan di hadapan petugas keamanan.
Dia mencurigai keterangan dari anak buah kapal soal asal-usul BBM itu. Justru ada dugaan mereka mengisi BBM di Batam dan akan dibawa ke Malaysia untuk dijual ke sejumlah kapal yang tengah lego jangkar di sana. "Jadi perlu penyelidikan terus."
Selain menangkap kapal tersebut, kapal patroli TNI Angkatan Laut menangkap speedboat milik warga negara Malaysia yang memasuki wilayah perairan Indonesia tanpa izin.
0 komentar:
Posting Komentar